Rasa empati terhadap peristiwa kemanusiaan menjadi latar belakang ide penciptaan karya seni grafis. Kemudian ketakutan-ketakutan penulis terhadap kematian yang seolah-olah segera menjumpai setiap harinya. Banyak pihak yang mendapat keuntungan dari peristiwa tersebut tetapi mereka tidak merasa jika mereka sedang diuntungkan. Jika di suatu tempat terjadi peristiwa bunuh diri, maka bisa dipastikan akan banyak orang atau masyarakat yang menyaksikan. Terlebih lagi media, pastilah media tersebut akan memberitakan dengan sangat intens. Media akan memberitakan tragedi tersebut dengan gestur yang sepertinya sedih dan seakan berempati. Padahal jika diteliti lebih dalam, para awak media tersebut justru mendapatkan pundi-pundi uang dari hasil pemberitaan tragedi tersebut. Bentuk yang naturalistik dan figuratif serta simbol-simbol yang menggambarkan paradoks di setiap tragedi yang terjadi. Serta pegunungan, pepohonan yang menjadi setting pemandangan pada setiap karya menggambarkan suasana pedesaan yang masih asri.
CITATION STYLE
Abdullah, A. M. (2021). Paradoks Bunuh Diri Sebagai Ide dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. Journal of Contemporary Indonesian Art, 7(1), 50–56. https://doi.org/10.24821/jocia.v7i1.5276
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.