Analisis Kandungan Serat Nugget dan Kerupuk Dengan Bahan Dasar Bonggol Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Var. Balbisina Colla)

  • Rifatul Ridlo
  • Maryanto S
  • Riva Mustika Anugrah
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Nugget and crackers are fast foods that are widely consumed and favored by the public, usually used as dishes or snacks. Banana tubers is a local food commodities which contains of high fiber can be processed as an ingredients nuggets and crackers. The purpose ofthis reseach was to determine the fiber content of nuggets and crackers with the basic ingredients of kepok banana tubers (Musa paradisiaca Var. Balbisina Colla). This study was experimental design. The nugget formulation consisted of 3 comparisons, the ratio of banana tuber : wheat flour (25%: 75%) (F1), (50%: 50%) (F2), and (75%: 25%) (F3). The cracker formulation consists of 3 comparisons, the ratios of banana tuber: tapioca flour (25%: 75%) (F1), (50%: 50%) (F2), and (75%: 25%) (F3). Test the fiber containt by the gravimatry method which is then described.The results in this study was analyzed of the fiber value of nuggets and crackers kepok banana tuber every (100g). The highest fiber content of nuggets was F3: 0.514g, F2: 0.322g and F1: 0.186g. The highest fiber content of Kepok banana tuber crackers is F3: 0.861g, F2: 0.747g and F1: 0.727g. The fiber value of the kepok banana tuber crackers is higher than the kepok banana tuber nugget.   ABSTRAK Nugget dan kerupuk merupakan makanan siap saji yang banyak dikonsumsi masyarakat, biasanya dijadikan sebagai lauk atau cemilan. Bonggol pisang merupakan komoditas pangan lokal tinggi serat yang dapat diolah menjadi nugget dan kerupuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan serat nugget dan kerupuk dengan bahan dasar bonggol pisang kepok. Penelitian ini merupakan penelitian experimental design. Penelitian ini merupakan penelitian experimental design. Formulasi nugget terdiri dari 3 yaitu, perbandingan bonggol pisang : tepung terigu (25% : 75%) (F1), (50% : 50%) (F2), dan (75% : 25%) (F3). Formulasi kerupuk terdiri dari 3 yaitu, perbandingan bonggol pisang : tepung tapioka (25% : 75%) (F1), (50% : 50%) (F2), dan (75% : 25%) (F3). Uji kandungan serat dengan metode gravimatri yang kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian ini dianalisis nilai serat nugget dan kerupuk bonggol pisang kepok setiap (100g). Kandungan serat nugget tertinggi adalah F3: 0,514g , F2 : 0,322g dan F1: 0,186g. Kandungan serat kerupuk bonggol pisang kepok yang tertinggi adalah F3 : 0,861g, F2 : 0,747g dan F1 : 0,727g. Nilai serat pada kerupuk bonggol pisang kepok lebih tinggi dari nugget bonggol pisang kepok.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rifatul Ridlo, Maryanto, S., & Riva Mustika Anugrah. (2022). Analisis Kandungan Serat Nugget dan Kerupuk Dengan Bahan Dasar Bonggol Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Var. Balbisina Colla). JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 14(1), 152–160. https://doi.org/10.35473/jgk.v14i1.288

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free