Pariwisata telah menjadi backbone perekonomian dan sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Hal tersebut didasarkan pada perolehan devisa negara dari sektor pariwisata khususnya dari wisatawan mancanegara menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Tidak mengherankan apabuila pariwisata menjadi leading sector di Indonesia. Apalagi jika melihat pada prestasi yang diperoleh sektor pariwisata Indonesia di tahun 2017. Dimana di tahun tersebut pariwisata Indonesia menduduki peringkat ke-47 dunia pada tahun 2017 sedangkan tahun sebelumnya hanya peringkat ke-100. Bukanlah hal yang mudah untuk dapat mengkomunikasikan sebuah konsep atau pemikiran baru kepada masyarakat. Geowisata dalam hal ini dapat dilihat sebagai sebuah konsep baru dengan adanya berbagai inovasi pada pengembangan pariwisata berkelanjutan khususnya untuk kawasan geopark. Sebagai sebuah inovasi maka perlu upaya untuk mendifusikan konsep tersebut agar dapat diterima dan diimplementasikan oleh masyarakat dan juga seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata. Terlebih lagi untuk sebuah kawasan pariwisata yang sudah ada sejak lama, dimana masyarakat dan para stakeholder sudah terbiasa dengan pengelolaan pariwisata yang dilakukannya. Di saat hadir sebuah konsep atau ide baru, maka diperlukan upaya yang besar untuk dapat mengubah pemikiran dan kepercayaan yang sudah diyakini sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, keterlibatan berbagai pihak tak terkecuali Perguruan Tinggi dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Pelatihan menjadi hal yang penting. Pelatihan yang diberikan tentu saja sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.
CITATION STYLE
Sugiana, D., Kurnia Wirakusumah, T. K. W., Suryana, A., Octaviani, M., & Setiaman, A. (2022). PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI PARA PEMANDU WISATA DI KABUPATEN PANGANDARAN. Jurnal Kajian Budaya Dan Humaniora, 4(3), 294–300. https://doi.org/10.61296/jkbh.v4i3.60
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.