Pengendalian hama dan penyakit pertanian sering dilakukan secara kimia dengan menggunakan sprayer, salah satunya adalah sprayer semi-otomatis (knapsack sprayer). Sumber tenaga dan kendali pada knapsack sprayer berasal dari tenaga manusia. Operator harus memompa cairan yang terdapat pada tangki dan menyemprotkannya ke tanaman. Hal ini sering kali menyebabkan kelelahan otot di antara para pekerja. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis terkait beban kerja petani saat pengaplikasian knapsack sprayer. Analisis beban kerja dilakukan dengan merekam denyut jantung petani laki-laki dan perempuan. Alat yang digunakan dalam pengukuran adalah Heart Rate Monitor (HRM). Pengukuran dilakukan dua kali, yaitu pengukuran saat kalibrasi dengan menggunakan metode step test dan pengukuran di lapang saat aktivitas penyemprotan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan beban kerja kualitatif (tingkat kejerihan) dan kuantitatif (konsumsi energi kerja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat kejerihan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki, sedangkan konsumsi energi kerjanya tidak jauh berbeda. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian knapsack sprayer di kecamatan Wedung lebih cocok dilakukan oleh laki-laki.
CITATION STYLE
Fil’aini, R., & Sari, T. N. (2020). ANALISIS BEBAN KERJA PETANI PADA PENGOPERASIAN KNAPSACK SPRAYER. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 9(2), 131. https://doi.org/10.23960/jtep-l.v9i2.131-139
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.