Sebuah kawasan perkotaan harus memiliki ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30% dari luasannya. Keberadaan RTH dapat menciptakan kenyamanan termal bagi warga kotanya. Kota Metro di Provinsi Lampung mengalami urbanisasi yang mengakibatkan jumlah RTH-nya mengalami penurunan akibat dari alih guna lahan. Jl. A.H. Nasution adalah bentang jalan yang memiliki jalur hijau dengan vegetasi utama Pohon Mahoni di sepanjang ruas jalannya. Kawasan Pohon Mahoni ini selain bernilai sejarah juga berperan penting sebagai bagian dari RTH di Kota Metro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya Pohon Mahoni di sepanjang Jl. A.H. Nasution, Kota Metro terhadap kenyamanan termal berdasarkan persepsi masyarakat. Kemudian penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait pentingnya pelestarian Pohon Mahoni sebagai warisan lanskap sejarah Kota Metro. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data melalui survey dan observasi langsung dengan pengukuran dan pengambilan foto dokumentasi. Selanjutnya pengumpulan data dilanjutkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun dengan mengacu pada prinsip kenyamanan termal yang dilihat dari temperatur, kelembaban, dan kecepatan angin. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pohon Mahoni di sepanjang Jl. A.H. Nasution sangat berpengaruh terhadap kenyamanan termal berdasarkan persepsi masyarakat. Masyarakat Kota Metro diketahui menganggap bahwa pelestarian kawasan Pohon Mahoni adalah penting.
CITATION STYLE
Nuzir, F. A., Chandra, S. D., Kurniawan, A., Jamaludin, J., Hartabela, D., Murwadi, H., … Sarkowi, M. (2022). ANALISIS KENYAMANAN TERMAL PADA KAWASAN POHON MAHONI DI KOTA METRO BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, STUDI KASUS: JALUR HIJAU JL. A.H. NASUTION. Jurnal Rekayasa Lampung, 1(3). https://doi.org/10.23960/jrl.v1i3.16
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.