Pendidikan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap warga negara, bahkan anak yang berkebutuhan khusus pun sudah diatur pendidikannya oleh negara. Berdasarkan undang-undang tersebut anak akan mendapatkan pendidikan yang bermutu dengan cara belajar, membaca merupakan proses dalam belajar. Bagi anak-anak yang menyandang disleksia tentunya akan kesulitan menjalankan proses ini, dimana anak disleksia sulit untuk mengenal huruf, angka dan tanda baca disebabkan gangguan neurologis pada sistem sarafnya. Oleh karena itu dibutuhkan model pembelajaran yang efektif untuk membantu proses belajar anak disleksia dalam membaca. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengkaji artikel ilmiah yang membahas metode pembelajaran yang efektif bagi anak disleksia. Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka dengan sumber referensi diperoleh dari program Publish or Perish 7 yang terindeks google scholar. Kriteria artikel yang digunakan sebagai referensi adalah jurnal yang dipublikasikan 5 tahun terakhir dari tahun 2017-2021. Hasil dari review artikel yang dipilih menyatakan bahwa metode multisensori dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran bagi anak yang menyandang disleksia, dengan mengoptimalkan seluruh fungsi sensorik yang dimiliki anak yaitu visual, auditori, kinestetik, dan taktil. Penerapan metode multisensori dianggap efektif untuk membantu anak disleksia dalam proses belajar khususnya membaca dan menulis, dengan demikian diharapkan metode ini dapat meningkatkan prestasi belajar bagi anak disleksia.
CITATION STYLE
Faruq, F., & Pratisti, W. D. (2022). Model Pembelajaran Multisensori bagi Anak Disleksia, Efektif?: Tinjauan Sistematis. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 7(3), 243–248. https://doi.org/10.51169/ideguru.v7i3.392
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.