Moderasi Beragama Pada Masyarakat Konawe Selatan (Studi Atas Toleransi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Kalosara Masyarakat Konawe Selatan)

  • Awal A
  • Aderus A
  • Santalia I
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang moderasi beragama berbasis kearifan lokal kalosara pada masyarakat Konawe Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan toleransi beragama masyarakat Konawe Selatan perspektif agama-agama, 2) Menjelaskan bagaimana implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal Kalosara pada masyarakat Konawe Selatan. 3) Menjelaskan terkait faktor apa saja yang paling berpengaruh dalam implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal kalosara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui field research (penelitian lapangan) yaitu mengkaji dan menganalisa literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan fenomenologi, pendekatan sosiologis dan pendekatan teologis Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu melalui tahapan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Semua agama di Konawe Selatan sepakat bahwa toleransi beragama merupakan sebuah konsep yang menggambarkan sikap saling menghormati dan bekerja sama antar kelompok agama, 2) Implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal kalosara dapat diterapkan dengan cara mengambil tiga unsur utama di dalam kalosara yaitu a) Lilitan rotan, mengajarkan kepada masyarakat untuk bisa hidup toleransi sesama agama kita harus mampu menerima perbedaan, dan menjaga rasa persaudaraa, b) Kain putih, melambangkan kesucian dan religius, hidup harus saling tolong menolong sesama manusia, dan hidup rukun dan damai sesama manusia dan c) Talam anyaman, melambangkan kesejaahteraan dan keadilan sosial, mengajarkan bahwa jika ingin hidup tentram dan damai terhadap agama lain maka di perlukan kebebasan dalam beragama, dan keadilan bagi seluruh agama, 3) Faktor yang paling berpengaruh dalam implementasi toleransi beragama berbasis kearifan lokal kalosara yaitu faktor agama dan faktor budaya yang memicu timbulnya sikap toleransi beragama. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa kearifan lokal kalosara mempunyai peran yang baik dalam memperkuat moderasi beragama di Konawe Selatan, maka hal tersebut harus tetap dilestarikan dan dijaga sebagai simbol pemersatu dan menjadi jembatan dalam menerima segala perbedaan yang ada serta menumbuhkan sikap toleransi antar penganut agama. Selain itu, dengan penelitian ini diharapkan menjadi bahan bacaan, rujukan dan pijakan agar mampu mengetahui kehidupan moderasi beragama yang ada di masyarakat Konawe Selatan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Awal, A., Aderus, A., & Santalia, I. (2023). Moderasi Beragama Pada Masyarakat Konawe Selatan (Studi Atas Toleransi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Kalosara Masyarakat Konawe Selatan). El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education, 2(2), 195–215. https://doi.org/10.61169/el-fata.v2i2.64

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free