Penelitian ini menarik karena menanggapi tantangan penerapan kurikulum merdeka dengan menggagas profil pelajar pancasila untuk mengembangkan karakter siswa salah satunya kemampuan bernalar kritis. Meski demikian ketika dilakukan penilaian menggunakan soal HOTS dan dari proses pembelajaran di SMA N 7 Padang menunjukkan bahwa kemampuan bernalar kritis siswa masih rendah menandakan kurangnya efektivitas penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran di SMA N 7 Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penghambat pembentukan profil pelajar pancasila dimensi bernalar kritis dalam pembelajaran sosiologi pada siswa fase F di SMA N 7 Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Data penelitian dianalisis menggunakan teori Konstruktivisme dari Jean Piaget dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen yang dilakukan bulan Agustus. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, artinya informan yang dipilih memiliki informasi data yang dapat menunjang hasil penelitian yang berjumlah 15 orang, diantaranya 1 Wakil Kurikulum, 1 Guru Sosiologi, dan 13 siswa Fase F. Peneliti melakukan triangulasi sumber dan teknik sebagai keabsahan data. Teknik analisis data yang dirujuk melalui pemikiran Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan yang menjadi penghambat dalam pembentukan profil pelajar pancasila yaitu kemauan untuk berliterasi siswa yang rendah, dan siswa tidak mengerti soal berbentuk HOTS.
CITATION STYLE
Yulindra, M., & Fernandes, R. (2024). Faktor Penghambat Pembentukan Profil Pelajar Pancasila Dimensi Bernalar Kritis dalam Pembelajaran Sosiologi (Studi Kasus Siswa Fase F di SMA N 7 Padang). Naradidik: Journal of Education and Pedagogy, 3(1), 107–115. https://doi.org/10.24036/nara.v3i1.185
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.