Sistem Pendeteksi Keasaman dan Warna Urine sebagai Indikasi Dini Dehidrasi

  • Sutarna N
N/ACitations
Citations of this article
220Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dehidrasi merupakan suatu kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Dampak dehidrasi akan beresiko mengalami obesitas dan penurunan konsentrasi. Dehidrasi juga mempengaruhi fungsi kemampuan kognitif otak dan memori seseorang. Dehidrasi akut harus dihindari mengingat bahaya yang ditimbulkannya bagi kesehatan. Tes paling sederhana untuk dehidrasi adalah dengan melihat warna urin. Namun warna urin juga bisa dipengaruhi oleh asupan makanan tertentu. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem perkemihan yang dilengkapi dengan sensor warna dan sensor pH. Sensor pH H-101 dan sensor warna TCS3200 digunakan dalam penelitian ini. Sensor pH ditambahkan untuk menghindari kesalahan deteksi urin akibat kesalahan pembacaan warna urin. Sensor TCS3200 diklasifikasikan dalam level warna RGB (Merah, Biru, Hijau). Urin dideteksi dengan tingkat warna atau keasaman pH sebagai masukan untuk menentukan tingkat dehidrasi. Hasil deteksi urin seseorang ditampilkan di layar LCD. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa semakin asam atau dominan warna R dan G urin seseorang maka semakin tinggi tingkat dehidrasinya. Batas tingkat hidrasi seseorang jika keasaman urin memiliki pH <6.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sutarna, N.-. (2021). Sistem Pendeteksi Keasaman dan Warna Urine sebagai Indikasi Dini Dehidrasi. ELECTRICES, 2(2), 57–61. https://doi.org/10.32722/ees.v2i2.3570

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free