Hipertensi yang juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi, merupakan kondisi pembuluh darah yang terus-menerus menaikkan tekanan di atas normal. Secara global, penyakit kardiovaskular menyumbang sekitar 17 juta kematian per tahunnya, hampir sepertiga dari total. Dari jumlah tersebut, komplikasi hipertensi menyumbang 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian dini di seluruh dunia dan masalah ini semakin berkembang. Pada tahun 2025, diperkirakan 1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Terdapat beberapa faktor risiko yang memiliki peran dalam terjadinya hipertensi, termasuk obesitas dan rendahnya aktivitas fisik. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rawasari Jambi pada bulan April – Mei 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jumlah sampel 97 responden. Data diperoleh dengan menggunakan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran tinggi dan berat badan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil peneltian menunjukkan bahwa dari 97 responden, 41.24% berusia 60 – 69 tahun, 51,55% responden adalah laki-laki, 44,33% responden tamat SMA/MA, 38,14% responden adalah ibu rumah tangga, 53,61% responden mengalami obesitas, 43,40% responden memiliki aktivitas fisik ringan, dan 62,89% memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi. Terdapat hubungan antara obestas dengan hipertensi (p = 0,004), dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (p = 0,000). Tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan mengadopsi modifikasi gaya hidup sesuai dengan rekomendasi JNC VII.
CITATION STYLE
Dwi Anggraini, S., Dody Izhar, M., & Noerjoedianto, D. (2018). Hubungan Antara Obesitas Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesmas Jambi, 2(2), 45–55. https://doi.org/10.22437/jkmj.v2i2.6553
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.