Dampak pandemi Covid-19 tahun 2020 semakin dirasakan pelaku usaha industri kecil di tahun 2021. Salah satunya adalah binaan Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Indonesia (PRPM ITI) yaitu UMKM Keripik Tempe Sagu “Bulankoe” di Cileungsi. Selain adanya persaingan dari usaha serupa sehingga menurunnya konsumen pembeli, masalah utama adalah proses produksi keripik tempe yang masih menggunakan pisau biasa sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pengirisan tempe. Masalah lainnya adalah hasil irisan tempe tidak merata tebal tipis nya. Jika terlalu tipis, irisan tempe akan hancur ketika digoreng dan jika terlalu tebal, irisan tempe kurang kering ketika digoreng sehingga menurunkan jumlah produksi. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Program Studi Teknik Mesin ITI (PS MS ITI) membuat mesin pengiris tempe untuk dihibahkan kepada UMKM Keripik Tempe Sagu “Bulankoe” dan kemudian memberikan pelatihan penggunaan mesin tersebut. Melalui kegiatan pelatihan ini pelaku UMKM mampu mengoperasikan mesin pengiris tempe, waktu pengirisan semakin cepat dengan ketebalan yang diinginkan.
CITATION STYLE
Samosir, P. (2022). PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKTIVITAS UMKM KERIPIK TEMPE SAGU “BULANKOE” CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR. JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Terkhusus Bidang Teknologi, Kewirausahaan Dan Sosial Kemasyarakatan, 4(1), 826–835. https://doi.org/10.33541/cs.v4i1.3911
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.