ABSTRACT The complex task in musical performance sometimes makes musicians get an unsatisfactory evaluation. On the other hand, the structural approach to music itself, which is believed to be a fundamental tool for musical interpretation, has not clear yet how its capacities could become the basis for translating written notes into musical sounds. Moreover, music is experienced not exclusively as a mere structure and sound event but also participated as a subjective event. This study, therefore, explores the role of musicians' personal experiences, particularly emotions, in shaping musical interpretation. It uses a qualitative method with a comparative approach. The approach is used to investigate how emotion can mediate the transformation of written notes into musical sounds. A comparison of two cases of interpretation on the cellist and the guitar player is held to explain if there are differences in the interpretation process of the two groups of musicians. The result of this study shows that, firstly, emotional experience gained in the socialization of everyday emotions plays an essential role in understanding music. Secondly, after musicians can apprehend the feeling in the musical structure, they can manifest them into an acoustic code that has an iconic relationship with the emotional content of the musical form. And thirdly, emotional experience posts as the basis for translating structural information into meaningful sound.ABSTRAK Rumitnya tugas atau peran pemain musik membuat musisi terkadang mendapat evaluasi yang kurang memuaskan dari pendengar. Di sisi lain, pendekatan teoritis yang diyakini dapat menjadi alat bantu untuk menginterpretasi musik belum diketahui dengan jelas bagaimana musisi dapat menjadi basis dalam menerjemahkan nada-nada tertulis menjadi bunyi musikal. Padahal, musik dialami tidak hanya ekslusif sebagai peristiwa struktural dan bunyi semata, namun juga dialami sebagai peristiwa subjektif. Oleh sebab itu, penelitian ini mengeksplorasi peran pengalaman emosi subjektif pemain dalam membentuk interpretasi musikal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari bagaimana emosi dapat menjadi perantara musisi dalam mentransformasi not tertulis menjadi bunyi musikal. Komparasi dua kasus interpretasi pada pemain cello dan pemain gitar dilakukan dalam rangka melihat apakah ada kemiripan dan perbedaan dalam proses menginterpretasi pada dua kelompok musisi intrumen yang berbeda. Hasilnya ditemukan bahwa pertama, pengalaman emosi yang diperoleh dalam sosialisasi emosi sehari-hari, berperan penting dalam memahami musik yang muatannya juga sarat dengan emosi. Kedua, setelah musisi dapat menangkap emosi yang terkandung dalam struktur musikal, musisi dapat merealisasikannya menjadi kode akustik yang memiliki relasi ikonikal dengan muatan emosi struktur musikal. Ketiga, pengalaman emosi menjadi basis dalam menterjemahkan informasi struktual menjadi bunyi yang bermakna.
CITATION STYLE
Wirayudha, A. H. (2022). Peran Emosi dalam Interpretasi Musikal Musisi untuk Meningkatkan Kinerja Estetis: Studi Kasus Pada Pemain Cello dan Gitar. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 23(2), 117–127. https://doi.org/10.24821/resital.v23i2.5075
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.