Kitab-kitab Islam klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang terpengaruh oleh warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh Ulama zaman dulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti Fiqih, Hadits, Tafsir maupun tentang Akhlaq. Ada dua esensinya seorang santri belajar kitab-kitab tersebut disamping mendalami isi kitab maka secara tidak langsung juga mempelajari bahasa Arab sebagai kitab tersebut. Oleh karena itu seorang santri yang telah tamat belajarnya di pesantren cenderung memiliki pengetahuan bahasa Arab. Hal ini menjadi ciri seorang santri yang telah menyelesaikan studinya di pondok pesantren, yakni mampu memahami isi kitab dan sekaligus juga mampu menerapkan bahasa kitab tersebut menjadi bahasanya. Santri adalah orang yang menerima ajaran-ajaran Islam dari para Kiyai dan para Kiyai juga belajar Islam dari guru-gurunya yang sanadnya terhubung sampai Rasulullah SAW. Model-model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, beberapa metode yang digunakan yaitu: Metode Ceramah, Tanya Jawab, Sorogan, dan Diskusi/Musyawaroh
CITATION STYLE
Muzammil, M., & Prastika, L. (2019). Model-Model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri. Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman, 3(1), 13–22. https://doi.org/10.36835/edukais.2019.3.1.13-22
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.