Puding Kayfe Sebagai Makanan Alternatif Pencegah Anemia Defisiensi Zat Besi

  • Lubis A
  • Safera M
  • Abilowo A
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendahuluan:  Keadaan kesehatan dan gizi kelompok usia 10-24 tahun di Indonesia masih memprihatinkan. Data Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Indonesia yaitu 48,9% dengan proporsi anemia pada kelompok umur 15- 24 tahun dan 25- 34 tahun. Peningkatan kandungan zat besi dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, seperti kacang hijau yang mudah diolah dan disukai masyarakat Indonesia. Kadar zat besi yang dimiliki kacang hijau adalah sekitar 7,5 mg yang berfungsi untuk membantu pembentukan Hb. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan remaja putri terhadap Puding Kayfe sebagai makanan alternatif pencegah anemia defisiensi besi. Metode: penelitian ini menggunakan metode uji mutu hedonik atau uji kualitas. Pengumpulan data dengan metode observasi menggunakan kuesioner. Hasil: pada uji laboratorium terhadap Puding Kayfe dengan 100mg kacang hijau, didapatkan hasil mengandung 6,03mg zat besi. Hasil analisis data uji mutu hedonik menunjukkan bahwa panelis menyukai rasa puding dengan varian coklat. Kesimpulan: Puding Kayfe dapat dikonsumsi bersamaan dengan tablet tambah darah untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada remaja putri terutama pada saat menstruasi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Lubis, A. Y. S., Safera, M. I., & Abilowo, A. (2021). Puding Kayfe Sebagai Makanan Alternatif Pencegah Anemia Defisiensi Zat Besi. Ahmar Metastasis Health Journal, 1(2), 81–84. https://doi.org/10.53770/amhj.v1i2.40

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free