Sebagai seorang model fesyen, perempuan dituntut untuk memiliki tubuh ideal atau kurus proporsional. Seringnya menampilkan tubuh kurus perempuan, menjadikan sebuah konstruksi tentang standar kecantikan perempuan. Konstruksi tersebut menyebabkan sosok perempuan yang tidak bertubuh ideal atau gemuk, tidak layak tampil di muka publik. Berbeda dengan Indonesia Plus Size Festival 2018 yang digagas oleh Ririe Bogar. Ririe Bogar justru melakukan audisi model khusus untuk perempuan gemuk dengan berat minimal 70 kg. Penelitian ini menerapkan metode fenomenologis yang melibatkan langsung peneliti sebagai peserta audisi model untuk melihat fenomena riil yang ada. Selain melihat interaksi sesama perempuan gemuk dalam acara tersebut, peneliti dapat juga melihat respon masyarakat ketika melihat model catwalk yang tidak seperti umumnya, dalam kasus ini bertubuh gemuk. Penelitian ini menunjukkan bahwa tubuh yang gemuk dapat juga dengan baik menampilkan produk fesyen, sedikit demi sedikit, dapat merubah pandangan masyarakat tentang konstruksi standar kecantikan yang selama ini dibentuk.
CITATION STYLE
Arumingtyas, B. B. (2019). Mendobrak Kriteria Perempuan sebagai Model Fesyen dalam Indonesia Plus-Size Festival 2018. Journal of Urban Society’s Arts, 5(2), 66–73. https://doi.org/10.24821/jousa.v5i2.2098
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.