Penambangan Emas Skala Kecil di Gunung Botak sempat menghadirkan harapan tetapi juga bencana bagi masyarakat di sekitarnya. Harapan terkait perbaikan kehidupan dari sisi perekonomian dibarengi tercemarnya tanah dan air akibat penggunaan merkuri lewat Teknik amalgamasi. Limbah merkuri terbuang dan menjadi racun yang berbahaya bagi lingkungan dan tubuh manusia terutama jika telah menjadi bagian dalam rantai makanan dan berujung pada dikonsumsinya bahan pangan yang tercemar. Desa Kaiely sebagai salah satu desa di lingkar tambang turut merasakan dampak positif dan negatif PESK Gunung Botak. Ketika pencemaran telah masuk dalam rantai makanan maka kaum perempuan perlu mendapat perhatian khusus karena merekalah yang bertanggung jawab atas pangan keluarga. Karena itu edukasi para perempuan di Desa Kaiely perlu dilakukan agar mereka memiliki pengetahuan yang memadai tentang bahaya limbah merkuri bagi lingkungan dan kesehatan. Edukasi itu dilaksanakan oleh penulis dalam bentuk workshop terhadap perempuan Desa Kaiely. Artikel ini adalah intisari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh penulis dengan melibatkan 37 orang perempuan Desa Kaiely pada tanggal 24 Maret 2019. Hasil dari kegiatan PkM menunjukkan bahwa meskipun banyak peserta yang telah memiliki pengetahuan tentang bahaya limbah B3 dampak PESK Gunung Botak tetapi masih ada yang belum memiliki pengetahuan tentang itu. Karena itu, dibutuhkan tindak lanjut berupa edukasi terus menerus dengan melibatkan pihak terkait.
CITATION STYLE
Anamofa, J. N., Sahuburua, L., & Marhum, F. O. (2021). Edukasi Terhadap Perempuan Desa Kaiely, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku Tentang Dampak Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Penambangan Emas Skala Kecil Gunung Botak. BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 53–61. https://doi.org/10.51135/baktivol1iss2pp53-61
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.