Pemanfaatan limbah kandang ternak, limbah pertanian dan hijauan sebagai bahan baku pupuk organik merupakan salah satu alternatif untuk menggantikan pemakaian pupuk buatan atau pupuk kimia yang ketersediaannya semakin langka dan harganya mahal. Sehubungan dengan masalah itu, maka telah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani membuat pupuk organik menggunakan bahan baku yang tersedia melimpah di sekitar mereka. Kegiatan dilaksanakan dengan penekanan pada metode Tindak Partisipatif selama 6 bulan kepada petani di Dusun Repok, Desa Sukarara, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Mekanisme pelaksanaan kegiatan melalui beberapa tahap yaitu: Identifikasi permasalahan di lapangan; Penentuan kelompok sasaran; Pelatihan dan pendampingan; Pengumpulan data, monitoring dan evaluasi. Seluruh kegiatan berlangsung dengan tertib dan lancar. Wawasan dan animo anggota kelompok tani meningkat, terbukti dari tingginya antusias mereka memproduksi pupuk organik kemudian mengaplikasikan pada tanaman sayur-sayuran sperti cabai rawit, tomat, kacang panjang dan bawang merah. Pengusahaan cabai rawit, tomat, sawi dan bawang merah dengan pola tanam siklus dan seri dapat memberikan pendapataan dan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengusahaan tanaman kacang panjang dan jagung manis. Pada petak-petak setelah penanaman sawi dan kacang panjang bila ditanami bawang merah sebagai tanaman penutup suklus, hasil yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan pada petak-petak bekas penanaman jagung manis, cabai rawit dan tomat.
CITATION STYLE
I Ketut Ngawit. (2022). Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Limbah Kandang Sapi untuk Pupuk Organik di Dusun Repok, Desa Sukarara, Sakra Barat, Lombok Timur, NTB. Jurnal SIAR ILMUWAN TANI, 3(2), 79–89. https://doi.org/10.29303/jsit.v3i2.73
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.