AbstrakBunuh diri menggunakan pestisida merupakan masalah utama di sebagian besar negara di dunia. Kasus fatal bunuh diri akibat keracunan pestisida di negara berkembang umumnya berkisar antara 10-20%. Propoxur (2-isopropoxyphenyl N-methylcarbamat) adalah insektisida dari golongan karbamat yang dikembangkan oleh Bayer AG, Jerman. Pada kasus toksikologi, pemilihan spesimen postmortem yang cocok untuk dilakukan uji sangatlah penting, jika dibandingkan dengan cabang-cabang lain dalam toksikologi forensik toksikologi Darah merupakan spesimen yang dipilih untuk menghitung dan menenetukan kadar obat dan metabolitnya.Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus galur wistar yang diberi perlakuan peroral propoxur dosis letal. Sampel diambil dari darah jantung tikus dengan tiga variasi waktu yang berbeda yaitu 4, 16 dan 32 jam setelah perlakuan peroral Analisis propoxur dalam sampel darah menggunakan metode ekstraksi cair-cair. Ekstrak diinjeksikan pada GC-MS. Hasil GC-MS menunjukkan puncak propoxur dengan waktu retensi 4,6 hingga 4,7. Pola kadar propoxur dalam setiap variabel waktu jam ke 4, 16 dan 32 terdapat kecenderungan penurunan kadar.Kata kunci: propoxur, darah, postmortem, gas chromatography-mass spectrometry
CITATION STYLE
Wijayati, A. (2017). Analisis Propoxur pada Sampel Darah Postmortem Tikus Galur Wistar. Jurnal Biosains Pascasarjana, 19(1), 27. https://doi.org/10.20473/jbp.v19i1.2017.27-40
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.