Bank dikenal sebagai lembaga pemberi pinjaman uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan keberhasilan dalam mengelola kredit dengan baik merupakan kunci strategis dalam bisnis perbankan. Bank harus mampu mengendalikan risiko pemberian kredit kepada nasabah. Kendala kapasitas bank dalam menangani pinjaman dan cara menyeleksi calon debitur agar kredibilitas bank tetap terjaga menjadi tantangan bank dalam proses perbaikan dan penyempurnaan. Pemanfaatan Sistem Pendukung Keputusan ini dapat membantu para pemberi persetujuan atau pejabat dalam melaksanakan keputusan permohonan pinjaman dengan mudah dan relatif cepat serta mengurangi risiko kredit berdasarkan bobot yang telah ditentukan dengan menggunakan metode fuzzy. Keputusan pencairan kredit nasabah dapat menggunakan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang menggunakan 4C yaitu karakter, modal, kapasitas, dan agunan dengan menggunakan metode logika Fuzzy Sugeno. Penilaian secara 4C dilakukan dengan kuesioner, korespondensi dan wawancara. Kuesioner diberikan kepada setiap Nasabah yang mengajukan kredit. Surat menyurat dimaksudkan sebagai KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga), slip gaji dan surat-menyurat lainnya. Wawancara dilakukan berdasarkan pertanyaan Bank kepada Nasabah. Hasil penilaian 4C dimasukkan ke dalam logika Fuzzy dengan menggunakan metode Sugeno. Dengan menentukan variabel input dan output yang digunakan. Dengan bantuan Fuzzy Logic, pelanggan mengambil keputusan pencairan kredit dengan cepat, efisien dan efektif.
CITATION STYLE
Maulana, A. (2024). Penerapan Logika Fuzzy Sugeno Untuk Keputusan Kelayakan Kredit Bank. Jurnal Desain Dan Analisis Teknologi, 3(1), 44–58. https://doi.org/10.58520/jddat.v3i1.45
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.