Hidup di perkotaan, terutama di kota-kota besar, identik dengan lingkungan yang sesak dan jauh dari kesan tanaman hijau. Jangankan bertanam komoditas pangan, menghasilkan sayuran berumur pendek yang bisa dikonsumsi sendiri saja rasanya mustahil. Dengan adanya teknik menanam tanpa tanah dan sangat mungkin diterapkan di dalam ruangan, sistem hidroponik adalah solusi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan. Selain dekoratif pemanfaatan hasil bertanam hidroponik dapat langsung dirasakan oleh pemilik dan lingkungan sekitar, seperti menanam sayuran yang dapat langsung dikonsumsi oleh pemilik. Dengan latar belakang permasalahan di atas peneliti mengajukan penelitian untuk membuat sebuah sistem yang terintegrasi dengan internet sehingga dapat terpantau oleh pemilik tanaman hanya dengan menggunakan smartphone. Dan membuat sebuah sistem otomasi dengan menerapkan metode Fuzzy sebagai pengambilan keputusan untuk menentukan kadar nutrisi, kelembaban dan ph yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa alat monitoring dengan menerapkan metode fuzzy dapat berjalan dengan baik. Dimana pompa akan menyala dengan lama waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan logika fuzzy (satuan millisecond) ketika kondisi ph memasuki kondisi keanggotaan fuzzy asam, dan basa. Pompa untuk suhu dan kelembaban juga akan menyala ketika memasuki nilai keanggotaan dalam kondisi kering dan panas dan akan mati jika memasuki kondisi lembab dan dingin. Dan pompa nutrisi akan menyala ketika memasuki kondisi kurang dengan lama waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan logika fuzzy.
CITATION STYLE
Luthfi Andhikaputra, M., Faisol, A., & Auliasari, K. (2021). penerapan metode fuzzy pada sistem monitoring perkembangan tanaman hidroponik. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 5(1), 299–307. https://doi.org/10.36040/jati.v5i1.3312
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.