. Masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar disebabkan kurang terjalin komunikasi antara guru dan siswa. Salah satunya adalah sikap negatif terhadap bidang studi matematika yang menganggap bidang studi matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami sehingga mereka tidak termotivasi untuk mempelajari matematika. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya mengemukakan bahwa pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua pembelajaran ini diterapkan dengan alasan untuk memperbaiki pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa.Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang melibatkan dua kelompok, yaitu satu kelompok sebagai eksperimen 1 dan satu kelompok eksperimen 2. Pengumpulan data untuk hasil belajar siswa dilakukan dengan pemberian tes hasil belajar setelah diberi perlakuan pada masing-masing kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Data yang diperoleh merupakan data empirik yang kemudian akan dianalisis.Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sama dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS karena skor hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibanding hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
CITATION STYLE
Sulfianti, A. (2019). Komparasi Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dan Tipe Two Stay Two Stray. Celebes Education Review, 1(2), 99–104. https://doi.org/10.37541/cer.v1i2.240
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.