Tujuan dari pembinaan tenun songket di desa Jinengdalem adalah untuk membina sebuah kelompok perajin penenun songket yang mandiri dan memberdayakan potensi eknomi lokal. Pembinaan ini melibatkan bidang produksi dan manajemen usaha. Metode implementasinya adalah metode IbM dalam bidang produksi, yaitu perancangan dan modifikasi dari alat tenun dan alat-alat pendukung, pengadaan bahan baku, pelatihan keterampilan menenun songket. Kegiatan- kegiatan dalam bidang manajemen usaha meliputi pelatihan dalam manajemen usaha, pelatihan dalam pembukuan bisnis atau penciptaan situs jaringan e-commerce sebagai media promosi dan toko on-line dan pelatihan pemasaran berbasis internet. Hasil-hasil dari program implementasi IbM adalah sebagai berikut. Dalam bidang produksi, yaitu pengadaan desain produksi dan modifikasi alat tenun "cagcag", "paninjin" dan "dengkrek", pengadaan bahan baku utama seperti benang dan warna. Hasil dari pelatihan dalam produksi kerajinan dasar adalah variasi ukuran dasar tenun songket. Hasil dari pelatihan dalam variasi desain produk adalah variasi-variasi tenunan songket berdasarkan perkembangan pasar, dan desain songket sebagai cindramata seperti tas songket dengan berbagai model. Hasil dalam manajemen usaha adalah para peserta yang terdiri atas pengrajin songket telah mampu mengelola usaha, membuat pembukuan yang baik dan pengrajin telah memiliki situs jaringan (website) sebagai media promosi dan pemasaran. Penjualan produk pengrajin menjadi tersebar luas dan meningkat.
CITATION STYLE
Sujanem, R., & Sudarmawan, A. (2018). Pelatihan Dan Pembinaan Kerajinan “Tenun Songket” Desa Jinengdalem. International Journal of Community Service Learning, 2(2). https://doi.org/10.23887/ijcsl.v2i2.15539
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.