JENIS SHELTER YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LOBSTER AIR TAWAR RED CLAW (Cherax quadricarinatus)

  • Zaky K
  • Rahim A
  • Aminin A
N/ACitations
Citations of this article
49Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Komoditas lobster air tawar mulai masuk Indonesia pada tahun 2000 dan dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pasar udang hias, pada tahun 2003, untuk memenuhi pasar udang hias mulai beralih trend menjadi salah satu jenis udang konsumsi. Jenis Red claw ini mampu bertahan pada kisaran suhu 23-37°C. Suhu diwilayah Indonesia yang berkisar 27-32°C menyebabkan pertumbuhan lobster air tawar yang lebih baik, sehingga lebih berpotensi untuk dibudidayakan. Sifat kanibal adalah penyebab utama mortalitas pada budidaya dan sering terjadi ketika lobster lain mengalami moulting. Pada habitat aslinya lobster menempati sela-sela bebatuan dan membuat lubang pada dasar perairan yang berlumpur untuk bersembunyi. Dalam budidaya diperlukan lubang atau liang persembunyian buatan dengan tujuan yang sama. Penempatan shelter atau liang perlindungan berguna sebagai tempat persembunyian. Pada awal segmen pembesaran, lobster air tawar memiliki frekuensi moulting yang masih tinggi sehingga perlu adanya shelter sebagai tempat berlindung setelah moulting. Ada beberapa liang perlindungan yang berasal dari bahan yang berbeda misalnya roster dari semen, roster dari tanah liat, tumpukan genteng, daun kelapa yang ditumpuk, serta potongan pipa paralon. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Setiap wadah ditebar benih lobster ukuran 2 inch dengan kepadatan 10 ekor/wadah. Aplikasi shelter pada setiap perlakuan yaitu: A= eceng gondok, B= pipa paralon, C= batu roster, dan D= botol plastik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perlakuan shelter yang berbeda hanya menunjukkan perbedaan nyata pada variabel pertumbuhan panjang total , dengan angka tertinggi 0,36 cm pada perlakuan C (Batu roster) dan terendah dengan angka 0,23 cm pada perlakuan D (Botol plastik). Sedangkan variabel bobot mutlak, laju pertumbuhan harian, dan kelangsungan hidup tidak memperlihatkan perbedaan nyata pada semua perlakuan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Zaky, K. A., Rahim, A. R., & Aminin, A. (2020). JENIS SHELTER YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LOBSTER AIR TAWAR RED CLAW (Cherax quadricarinatus). Jurnal Perikanan Pantura (JPP), 3(1), 23. https://doi.org/10.30587/jpp.v3i1.1403

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free