Sektor konstruksi merupakan sektor yang kurang efisien dibandingkan dengan sektor manufaktur dan lainya. Ditandai dengan produktifitas rendah, kualitas rendah dan limbah (waste) berupa waktu dan material. Teknologi konstruksi merupakan salah satu metode konstruksi untuk meningkatkan produktifitas. Pelaku konstruksi dituntut untuk menyelesaikan proyek dengan waktu singkat dan hasil yang optimal. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja adalah menerapkan metode Building Information Modeling (BIM) pada pekerjaan perhitungan kuantitas agar dapat meningkatkan efektivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan efektivitas kerja dengan penerapan konsep BIM dibandingkan dengan metode konvensional dalam menghitung kuantitas kegiatan. Obyek penelitian adalah Gedung Pelayanan Pendidikan Fisip Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Pada proses penyelesaian proyek, perhitungan kuantitas material dilakukan secara manual dari detailed engineering design (DED), selanjutnya elemen struktur dimodelkan kembali ke gambar tiga demensi dan perhitungan kuantitas dengan sofware Revit. Dari penilitian yang dilakukan didapatkan efisiensi volume beton terbesar terdapat pada struktur balok dan terkecil berada pada struktur kolom. Lalu efisiensi volume besi dan bekisting terbesar terdapat pada struktur balok dan terkecil terdapat pada struktur plat lantai.
CITATION STYLE
Mulyono, B., Zain, H. A., & Sudibyo, G. H. (2022). ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIFITAS METODE KONVENSIONAL DAN BIM PADA ELEMEN STRUKTUR BETON (STUDI KASUS GEDUNG PELAYANAN PENDIDIKAN FISIP UNSOED). Jurnal DISPROTEK, 13(1), 37–44. https://doi.org/10.34001/jdpt.v13i1.3078
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.