PEREMPUAN DALAM GERAKAN TERORISME DI INDONESIA

  • Mulia M
N/ACitations
Citations of this article
226Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Modus baru dalam aksi terorisme menjadikan perempuan sebagai pelaku. Kalau sebelumnya aksi-aksi teror berwajah maskulin dan menggunakan pendekatan patriarkal, belakangan aksi-aksi teror memanfaatkan perempuan sebagai pelaku dan dengan pendekatan feminin. Meskipun faktanya perempuan adalah pelaku, hakikinya mereka tetap korban.Tulisan ini mencoba menguak berbagai hal terkait keterlibatan perempuan Muslim dalam gerakan terorisme di Indonesia. Di antaranya, menggali latar-belakang kehidupan mereka, apa motif utama mereka terlibat dalam aksi-aksi terorisme, mengapa gerakan yang penuh kekerasan dan mematikan ini justru menarik bagi kelompok perempuan yang umumnya secara bias gender masih dipersepsikan sebagai kelompok rentan dan makhluk domestik.Sesuai kodratnya, perempuan lebih mudah direkrut menjadi agen perdamaian (agent of disengagement). Kalau mereka bisa direkrut menjadi teroris seharusnya lebih mudah mengajak mereka menjadi agen perdamaian. Karena secara alami perempuan diciptakan dengan sebuah rahim untuk merawat keberlangsungan kehidupan manusia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Mulia, M. (2019). PEREMPUAN DALAM GERAKAN TERORISME DI INDONESIA. AL-WARDAH, 12(1), 80. https://doi.org/10.46339/al-wardah.v12i1.136

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free