Tulisan ini mencoba mendiskusikan pertentangan nilai antara China dan Barat dalam melihat perkembangan globalisasi ekonomi yang cenderung didominasi oleh paham Barat. Infiltrasi nilai Barat dalam globalisasi ekonomi terlihat dari prinsip kapitalisme yang digunakan dalam pasar bebas dan institusi perekonomian global seperti International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, dan World Trade Organization (WTO). Hal tersebut bertentangan dengan prinsip yang dianut China yaitu “Sosialisme dengan Karakteristik China”, yang merupakan gabungan dari konfusianisme dan sosialisme. Dengan menggunakan pandangan konstruktivisme oleh Christian Reus-Smith, Alexander Wendt, dan Peter Katzenstein, artikel ini menunjukkan bahwa China memiliki interpretasi tersendiri dalam menanggapi globalisasi ekonomi ala Barat yang dipengaruhi oleh dua determinan yaitu pengaruh nilai domestik dan konteks internasional. Kedua determinan tersebut mendorong China untuk menciptakan globalisasi ala China berprinsip pada Sosialisme dengan karakteristik China yang dituangkan dalam kebijakan community of common destiny.
CITATION STYLE
Fatmasiwi, L. N. (2018). Community Of Common Destiny Sebagai Platform Kebijakan Luar Negeri China Dalam Merespon Globalisasi Ala Barat. Indonesian Journal of International Relations, 1(2). https://doi.org/10.32787/ijir.v1i2.27
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.