Jamur memiliki peran yang vital dalam proses ekologi, merupakan salah satu indikator kesehatan suatu ekosistem, memiliki potensi obat dan pangan serta berbagai potensi yang belum tergali. Arboretum memiliki potensi yang tinggi untuk konservasi hayati termasuk jenis jamur, sehingga informasi keragaman dan potensi sangat penting untuk dasar pengelolaannya. Tujuan penelitian adalah mengetahui keragaman jenis dan potensi jamur makroskopis yang ada di Arboretum BP2LHK Manado. Penelitian dilakukan selama 8 kali pengamatan di bulan Mei, Juni, dan September 2016 menggunakan cruise method dan opportunistic approach untuk mengumpulkan tubuh buah jamur sebanyak mungkin. Pengumpulan data media tumbuh, intensitas cahaya, suhu tempat tumbuh digunakan sebagai pendukung. Hasil penelitian mununjukkan bahwa aboretum ini menyimpan 48 jenis jamur makroskopis dengan karakteristik yang berbeda, 39 jenis telah diketahui nama ilmiahnya, terbagi menjadi 2 divisio, 6 kelas, 9 ordo, dan 17 famili, 9 jenis lainnya belum diketahui nama ilmiahnya. Hasil ekplorasi menunjukkan bahwa keragaman habitat jenis jamur makroskopis didominasi oleh 31 jenis tumbuh pada kayu lapuk, 11 jenis tumbuh pada seresah, dan 6 jenis tumbuh pada tanah. Berdasarkan kajian potensi terbagi menjadi 2 jenis tidak dapat dikonsumsi karena beracun, 1 jenis berpotensi sebagai pangan dan obat, 2 jenis jamur pangan, 5 jenis berpotensi obat, 19 jenis tidak bisa dikonsumsi, dan 19 jenis belum diketahui manfaatnya.
CITATION STYLE
Mayasari, A., Christita, M., & Suryawan, A. (2018). The Diversity of Macroscopic Fungi Species of The Wallacea in The Arboretum of BP2LHK Manado. Jurnal Wasian, 5(2), 105–114. https://doi.org/10.20886/jwas.v5i2.4380
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.