Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi di Era Global

  • Dr. Adhi Nugraha, MA
N/ACitations
Citations of this article
23Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kearifan lokal, demikian juga tradisi, adalah produk hasil budaya. Oleh sebab itu, sebagaimana halnya budaya, kearifan lokal dapat dibagi menjadi dua: pertama, kearifan lokal yang bersifat kebendaan (material, tangible), dan kedua, kearifan lokal bukan benda (intangible). Lingkup kearifan lokal kebendaan bisa diurai lagi menjadi komponen yang lebih spesifik, seperti kearifan dalam penggunaan material, penciptaan perabotan-peralatan utilitas, arsitektur dan artefak lainnya, hingga kreasi bentuk, ornamentasi atau ragam hias. Dalam hal penggunaan material dan peralatan, banyak kearifan kita temui dalam penggunaan, pengolahan, dan pengelolaan sumber daya alam sebagai bahan baku pembuatan artefak, makanan, maupun obat-obatan tradisional. Adapun kearifan lokal bukan benda, adalah semua aktivitas manusia yang berupa cara/pandangan hidup, adat istiadat, maupun tingkah laku manusia sehari hari. Kedua jenis kearifan lokal ini dilahirkan, dibentuk. dan dikembangkan oleh budaya. Setiap masyarakat lokal tertentu akan menciptakan kearifan lokal tertentu yang dipengaruhi oleh budaya, kondisi geografis setempat, dan beberapa faktor eksternal (Joedawinata, 2005).

Cite

CITATION STYLE

APA

Dr. Adhi Nugraha, MA. (2021). Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi di Era Global. Sendimas 2021 - Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 2–6. https://doi.org/10.21460/sendimasvi2021.v6i1.12

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free