Lansia merupakan masa dimana orang akan mengalami penurunan akibat proses menua (aging) yang ditandai oleh perubahan fisik maupun psikologis yang akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Salah satu gangguan yang dirasakan adalah fungsi muskuloskeletal seperti nyeri sendi (osteoarthritis). Nyeri sendi pada lansia dapat diatasi secara farmakologi ataupun non farmakologi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kemampuan lansia dalam mengatasi permasalahan nyeri sendi melalui swamedikasi terapi non farmakologi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan serta pelatihan terapi non farmakologi. Pelatihan terapi non farmakologi yang diberikan meliputi senam rematik dan pembuatan obat-obat tradisonal untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia. Kegiatan diikuti oleh 43 peserta, kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan di posyandu lansia desa balongcapang yang didampingi oleh perawat koordinator dari puskesmas Pangkur, bidan desa, dan kader dari posyandu lansia Desa Balongcapang. Pelaksanaan evaluasi monitoring kegiatan dilakukan selama tujuh hari. Hasil kegiatan menunjukkan penyuluhan tatalaksana terapi nonfarmakologi dalam rangka menurunkan nyeri sendi sangat bermanfaat terhadap lansia, dibuktikan dengan antusiasnya peserta dalam mengikuti kegiatan mulai dari awal hingga akhir. Hasil evaluasi dari pelatihan senam rematik dan terapi herbal dengan kompres jahe sebagian besar lansia dapat mengikuti dan mempraktikkannya sendiri di rumah masing-masing, serta terbukti mampu mengurangi nyeri sendi yang dirasakan lansia.
CITATION STYLE
Endri Ekayamti. (2021). TERAPI NON FARMAKOLOGI SEBAGAI BENTUK SWAMEDIKASI LANSIA DALAM MANAJEMEN NYERI OSTEOARTRITIS. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, 7(2), 119–126. https://doi.org/10.33023/jpm.v7i2.878
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.