Transformasi Cerita Rakyat Anjani, Mandalika, dan Cilinaya dalam Kumpulan Puisi Anjing Gunung Karya Irma Agryanti

  • Rabbani I
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Makalah ini berusaha menyelisik transformasi cerita rakyat suku Sasak seperti Dewi Anjani, Mandalika, dan Cilinaya oleh Irma Agryanti dalam kumpulan puisi Anjing Gunung. Teori intertekstual dijadikan pisau analisisnya. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif-deskriptif. Temuan dari makalah ini: pertama, dalam puisi “Anjani”, Agryanti menyisipkan sudut pandang pribadi dan empatinya ke dalam kisah “Dewi Anjani”, diwakili ungkapan berdiri sedekap pada bait terakhir puisi; kedua, dalam puisi “Mandalika”, selain menyisipkan sudut pandang pribadinya, Agryanti juga melakukan penyimpangan terhadap cerita “Mandalika”, dengan mengatakan bahwa Mandalika membawa kesedihan ketika menceburkan diri ke laut; dan ketiga, hanya terjadi penceritaan ulang terhadap cerita “Cilinaya”, sebab dari keseluruhan bait, Agryanti hanya menceritakan ulang fragmen pertengahan sampai akhir cerita “Cilinaya”. Pemanfaatan kembali ketiga cerita rakyat ke dalam puisi-puisi Agryanti dapat dimaknai sebagai upaya pengarang untuk menawarkan sosok teladan bagi pembaca, memberikan perspektif baru dan memperkaya tafsiran, serta mempertegas kembali eksistensi cerita rakyat di tengah-tengah masyarakat Sasak.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rabbani, I. (2021). Transformasi Cerita Rakyat Anjani, Mandalika, dan Cilinaya dalam Kumpulan Puisi Anjing Gunung Karya Irma Agryanti. MABASAN, 15(1), 113–132. https://doi.org/10.26499/mab.v15i1.441

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free