Although the concept of al-laqit is considered not suitable to the conditions of street children in Indonesia, but in fact, both have the same root of causes. Meanwhile, the presence of street children in Indonesia cause many complex social problems. With the increasing number of street children filling the corners of the city, it will further increase and cause the social problems. According to national data released by Indonesian National Social Welfare Board, that the increase in street children before the economic crisis hit the country Indonesia for 15%, and this figure increased to 100% in the period of crisis. This article will review the existence of this group and look at the rights and obligations of the state in handling them according to Islamic perspective. Beside of the library study, in order to get the viewpoint of Islam this paper conducts comparative field study which attempts to look closely at the reality of this group in more concrete condition. In the end, this paper finds a weakness in the system of state management in political, social and economic aspects which in fact become the major factor of the emergence of marginalized groups which form a community that bring social problem. Finally, this paper highlights the role of Islam in dealing with this issue of street children. The history recorded that Islam was at the forefront of combating the presence of abandoned children. These all in Islam is a form of social awareness and takaful ijtima'i. Walaupun konsep al-laqit dianggap tidak sama dengan kondisi anak jalanan di Indonesia namun pada hakikatnya keduanya mempunyai akar permasalahan yang sama. Sementara keberadaan anak jalanan di Indonesia menimbulkan banyak masalah social yang amat kompleks. Dengan semakin banyaknya anak jalanan yang berkeliaran di sudut-sudut kota, tentunya akan semakin menambah permasalahan sosial yang ditimbulkan. Menurut data nasional yang dikeluarkan oleh Badan Kesejahteraan Sosial Nasional Indonesia, bahwa peningkatan anak jalanan sebelum krisis ekonomi melanda negara Indonesia tercatat 15%, dan angka ini meningkat hingga 100% dalam masa krisis. Artikel ini akan mengulas keberadaan golongan ini dan melihat hak dan kewajiban negara dalam menanganinya menurut perspektif Islam. Selain dari kajian perpustakaan untuk mendapatkan sudut pandang Islam juga dilakukan upaya perbandingan kajian lapangan untuk melihat secara dekat realitas golongan ini secara lebih konkret. Pada akhirnya, tulisan ini menemukan adanya kelemahan sistem pengurusan Negara pada aspek politik, sosial dan ekonomi yang menjadi faktor utama munculnya kelompok marginal ini sehingga membentuk komunitas bermasalah secara sosial. Di bagian paling akhir, tulisan ini menyorot peran Islam dalam menangani persoalan anak jalanan ini. Sejarah mencatat bahwa Islam berada pada garis terdepan dalam usaha memberantas keberadaan anak-anak terlantar, sebagai bentuk kepedulian sosial dan takaful ijtima'i. Kata kunci: al-laqit} , special protection, bait al-mal, children in the street, takaful ijtima'i.
CITATION STYLE
Ridwan, R. B., & Ibrahim, I. A. (2012). Ahkam al-Laqit: K onsep Islam dalam Menangani Anak Jalanan di Indonesia. TSAQAFAH, 8(2), 311. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v8i2.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.