Kajian ini memfokuskan pembahasan tentang dampak dari wabah pandemi Covid-19 dan pengaruhnya terhadap sektor agama serta perilaku keberagamaan seseorang di masa pandemi. Bahwa dengan adanya kedaruratan kondisi sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan budaya secara global, hal ini memunculkan pola-pola adaptasi dan perilaku keberagamaan yang baru di tengah-tengah masyarakat. Permasalahannya kemudian, akankah pola adaptasi yang baru ini mampu merombak tatanan nilai dan norma dalam agama Islam yang sudah ada. Selanjutnya, ketika pada akhirnya muncul tatanan nilai dan norma baru, akankah struktur sosial keagamaan yang telah ada selama ini menjadi disfungsi dan menggiring pada mati dan hilangnya institusi agama di masyarakat kita hari ini. Terakhir, bagaimana dan sejauh mana peran ajaran agama Islam dengan nilai-nilai Al-Qur’an-nya terus mampu menjadi “jaminan” keselamatan bagi masa depan umat manusia?.Tujuan: Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan kebijakan penanggulangan Covid-19 di Indonesia di bidang keagamaan, juga untuk melihat sejauh mana konsep ajaran Islam yang bersandar pada nilai-nilai Al-Qur’an mampu menjadi solusi atas permasalahan dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19 di Indonesia, serta, bagaimana perspektif sosiologi agama menjelaskan masa depan agama Islam dan nilai-nilai Al-Qur’an ini di masa depan. Hasil dan Simpulan: (1) Kajian ini menyimpulkan bahwa betapa wabah Covid-19 ini dengan dahsyatnya mampu meluluhlantakkan tatanan nilai dan norma keberagamaan masyarakat di Indonesia. (2) Bahwa dengan adanya pola adaptasi yang baru dan perilaku keberagamaan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, menggiring kita pada suatu proses redefinisi atas konsep agama itu sendiri. Selanjutnya, pandemi Covid-19 ini nyatanya juga membawa kita untuk kembali pada suatu upaya untuk proses pemurnian kembali ajaran agama Islam, yakni perilaku keberagamaan yang murni dan bersumber pada nilai-nilai dasar Al-Qur’an. (3) selanjutnya, kajian ini membawa kita bersama pada sebuah simpulan tentang masa depan manusia yang mengarah pada terbentuknya pola tatanan nilai dan norma baru yang justru bersumber dari Al-Qur’an, kitab suci umat agama Islam. Sebuah analisa sosiologis yang ditopang dan diperkuat dengan pemikiran-pemikiran tokoh sosiologi awal sebagaimana dalam kajian Suicide oleh seorang Emile Durkheim dan kajian tentang Protestant Ethics oleh seorang Max Weber dalam lingkup kajian sosiologi agama.
CITATION STYLE
Ulfiyatin, A. (2021). Al-Qur’an dan Masa Depan Manusia (Perspektif Sosiologi Agama). Al-I’jaz : Jurnal Studi Al-Qur’an, Falsafah Dan Keislaman, 3(1), 82–97. https://doi.org/10.53563/ai.v3i1.44
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.