ABSTRAK. Kota Lama Kudus mempunyai karakteristik menarik dengan adanya tiga elemen yaitu menara, masjid, dan makam, yang ketiganya mempunyai daya tarik dan pengikat bangunan-bangunan di sekitarnya. Rumah kilungan merupakan sebutan lokal rumah yang berada dalam satu lingkup dinding tinggi masif setinggi 3-4 meter, yang berisi rumah tradisional atau rumah gedong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menafsirkan makna aspek vernakularitas rumah kilungan di Kota Lama Kudus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus rumah di dalam kilungan di Kota Lama Kudus. Rumah Kilungan Kudus mempunyai susunan jogosatru, gedongan dan pawon. Keseluruhan material rumah kilungan terbuat dari kayu, digunakan pada kuda-kuda, dinding, gebyok, tiang, blandar, pintu dan jendela, kecuali pada lantai dan penutup atap.Tujuan utama rumah kilungan dibuat untuk melindungi barang dagangan yang tersimpan di dalam rumah. Latar sebagai pusat atau orientasi permukiman merupakan ruang terbuka yang dapat langsung terlihat ketika memasuki kilungan. Pada aspek budaya ditemukan keterkaitan antara bentuk rumah dengan aktivitas masyarakat yaitu mengaji dan berdagang, mempunyai pintu penghubung dengan tetangga meskipun tidak terdapat hubungan kekerabatan. Penempatan pintu masuk kilungan dari arah samping dan menuju ke latar ini dapat dimaknai bahwa rumah kilungan mempunyai privasi yang tinggi. Pada aspek lingkungan, Kota Kudus dikenal sebagai kota santri, bangunan utama dalam rumah kilungan menghadap selatan, mempunyai lahan memanjang utara-selatan, orientasi ke arah latar dan terdapat pintu masuk dari arah samping.Kata kunci: Kilungan, Kota Lama Kudus, Latar, Material Kayu, VernakularABSTRACT. Kudus Old City has a characteristic with the three elements of the tower, mosque, and tomb, which have the appeal and binding of the surrounding buildings. The kilungan house is a local design in a massive 3-4 meter high wall, which contains a traditional or gedong house. The objectives are to identify, describe, and interpret the meaning of vernacular aspects of the kilungan house in Kudus Old City. This research used a descriptive qualitative method with a case study of a kilungan house in Kudus Old City. Kilungan house has an arrangement of jogosatru, gedongan, and pawon. The house's entire material is made of wood, used on kuda-kuda, walls, gebyok, column, blandar, doors, and windows, except on the floor and roof coverings. Latar as the center or orientation of the settlement is an open space that can be directly seen when entering kilungan. In the cultural aspect, found the relation between the form of the house with community activities, especially praying and trading has a connecting door with neighbors even though there is no kinship. The entrance of kilungan from the side and towards the Latar can be interpreted as the kilungan house with high privacy. In the environmental aspect, the Kudus City is known as the city of santri. The main building in the kilungan house is south orientation, has a land stretching north-south, orienting towards the Latar, and there is an entrance from the side.Keywords: Kilungan, Kudus Old City, Latar, Wood Material, Vernacular
CITATION STYLE
Anisa, A., & Nur’aini, R. D. (2020). Kajian Aspek Vernakularitas Pada Rumah Kilungan Di Kota Lama Kudus. NALARs, 19(2), 105. https://doi.org/10.24853/nalars.19.2.105-114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.