Perbedaan Penggunaan Komposter An-Aerob dan Aerob Terhadap Laju Proses Pengomposan Sampah Organik

  • Suharno
  • Wardoyo S
  • Anwar T
N/ACitations
Citations of this article
203Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Masalah sampah pasar tradisional sebenarnya tidak terlalu susah, namun juga tidak sederhana,  karena memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan sampah dari perumahan. Komposisi sampah pasar tradisional lebih dominan sampah organik yang dapat di daur ulang menjadi kompos  atau pupuk organik. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat diperlukan alat biakan berupa komposter dan menambahkan aktivator atau biang kompos. Tujuan penelitian ini yaitu enganalisis perbedaan penggunaan Komposter An-aerob dengan Komposter Aerob terhadap laju proses pengomposan sampah organik. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment), antara perlakuan (komposter Aerob) dengan kontrol (komposter An-aerob). Hasil menunjukkan kecepatan waktu pematangan kompos pada parameter perubahan warna bahan dan bau bahan kompos dengan komposter anaerob rata-rata kecepatan kematangan kompos sebesar 10,22 hari, sedangkan dengan komposter aerob rata-rata kecepatan kematangan kompos sebesar 9,89 hari. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test dengan α 5%, untuk parameter warna diperoleh tingkat signifikansi (p value) sebesar 0,006, sedangkan berdasarkan parameter bau diperoleh tingkat signifikansi (p value) sebesar 0,003. Dengan demikian ada perbedaan yang bermakna antara proses pengomposan dengan menggunakan komposter anaerob dengan komposter aerob

Cite

CITATION STYLE

APA

Suharno, Wardoyo, S., & Anwar, T. (2021). Perbedaan Penggunaan Komposter An-Aerob dan Aerob Terhadap Laju Proses Pengomposan Sampah Organik. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(3), 251–255. https://doi.org/10.33860/jik.v15i3.527

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free