Maraknya kasus bullying yang terjadi di sekolah hendaknya menjadi perhatian bagi pengelola pendidikan atau pun sekolah untuk segera mengatasinya demi melindungi anak dari bullying di sekolah. Sudah menjadi keharusan bahwa penanggulangan bullying di sekolah perlu dilakukan oleh semua warga sekolah termasuk guru PAI. Hasil dari penelitian ini ialah, guru PAI berperan aktif dalam menanggulangi bullying, salah satu ikhtiarnya melalui pendekatan unik pada siswanya dengan menjadi guru sahabat anak. Guru PAI membuka diri terhadap siswa, selalu siap mendengarkan keluh kesah siswanya dan menjadi penasehat serta membantu menyelesaikan masalah-masalah siswa. Penelitian ini termasuk kedalam kategori penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deksriptif. Adapun data dalam penelitian ini terdapat dua macam, yakni data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah Penyebab terjadinya perilaku bully dipicu dengan mereka bermain-main dengan temen-temen mereka saling ejek-ejek, memanggil nama orang tua, mengganggu temannya sehingga salah satunya ada yang tersinggung dan lansung memukul sehingga terjadilah perkelahian. Oleh karena itu, peran guru PAI dalam mengantisipasi perilaku bullying yaitu guru bukan hanya sebagai pengajar namun ada yang lebih dari itu yaitu mendidik anak didiknya dengan memberikan perhatian lebih pada siswa-siswanya mengajarkan kepada mereka makna persatuan dan persaudaraan, mengajarkan hidup saling perduli antar sesama, tidak membedakan perlakuan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dan lebih sering memberkan tugas kelompok agar mereka saling mengenal antara yang satu dengan yang lain.
CITATION STYLE
Ervin Yuniarti Ning Tyas. (2023). PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI BULLYING MELALUI PENERAPAN GURU SAHABAT ANAK. Istifkar, 3(1), 54–70. https://doi.org/10.62509/ji.v3i1.77
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.