Rehabilitasi pencandu narkoba merupakan sebuah upaya pemulihan agar para pecandu memiliki ketergantungan terhadap narkoba. Relapse merupakan perilaku penggunaan kembali narkoba setelah menjalani penanganan secara rehabilitasi. Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya relapse yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian relapse pada pecandu narkoba di Kota Pontianak. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 14 pasien rehabilitasi di Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyaraka. Teknik sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 14 orang. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung menggunakan kuesioner. Tekni analisis data menggunakan distribusi persentase. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa sebagian besar faktor internal yaitu niat mendukung sebesar 79%, pekerjaan yang tidak mendukung sebesar 85,7%, akses terhadap informan yang tidak mendukung sebesar 50,0%, dan keluarga yang mempengaruhi kejadian relapse pada pecandu narkoba di Kota Pontianak adalah tidak mendukung sebesar 57,1%. Saran Bagi mantan pecandu dan keluarga yaitu meningkatkan kesadaran dalam diri untuk mengendalikan keinginan dalam menggunakan narkoba menjadi salah satu faktor untuk menghindari penggunaan narkoba kembali, dampak narkoba yang dapat membahayakan kesehatan dan berdampak negatif sudah sepantasnya merugikan bagi pecandunya, oleh sebab itu berhenti menggunakan narkoba adalah jalan yang terbaik untuk menghindari kerugian yang mungkin lebih besar lagi.
CITATION STYLE
Pertama, I. A., Suwarni, L., & Abrori, A. (2019). GAMBARAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN RELAPSE PECANDU NARKOBA DI KOTA PONTIANAK. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 6(3), 79. https://doi.org/10.29406/jkmk.v6i3.1771
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.