Saat ini COVID sudah berangsur menurun ditandai dengan kembali meningkatnya pergerakan arus lalu lintas kembali normal. Simpang Bersinyal Bejen di Kabupaten Karanganyar terletak di kawasan komersial yang tentunya peningkatan pergerakan transportasi daerah tersebut cukup besar Permasalahan yang muncul di simpang tidak hanya kinerja tetapi juga lingkungan yaitu polusi udara akibat emisi gas buang yang kembali meningkat paska COVID. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa emisi gas bung CO dan CO2 yang dihasilkan oleh simpang Bejen. Metode yang digunakan adalah analisis kinerja simpang menggunakan MKJI dan analisis emisi gas buang CO dan CO2 berdasarkan PERMENLH Indonesia. Hasil analisis kinerja simpang bersinyal Bejen didapatkan DS 1,171 dimana > 0,85 dan panjang antrian sebesar 458 m. Emisi CO dihasilkan sebesar 21,34085774 ton/tahun dan CO2 sebesar 3.165,728587 ton/tahun. Reduksi emisi perlu dilakukan dengan melakukan percobaan analisis alternatif pelebaran jalan 1 m dan 2 m. Hasil analisis menunjukkan dengan adanya pelebaran tersebut mampu menurunkan emisi CO dan CO2 sebesar 55,07% dan 56,85%.
CITATION STYLE
Purnomoasri, R. D., Yuono, T., Sumina, S., & Utama, F. D. L. (2023). Analisis Emisi CO dan CO2 pada Simpang Bersinyal Bejen Kabupaten Karanganyar. ENVIRO: Journal of Tropical Environmental Research, 25(1), 24. https://doi.org/10.20961/enviro.v25i1.78524
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.