Madu dan Moringa oleifera merupakan salah satu bahan alam yang memiliki nilai nutrisi dan potensi sebagai bahan obat yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas madu hasil ternak lebah yang diberi pakan sirup sukrosa dengan suplementasi M. oleifera menggunakan Artemia salina sebagai hewan model. Komponen madu kelor (MK) dan M. oleifera mula-mula dianalisis dengan menggunakan sistem HPTLC dengan fase gerak terdiri dari n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan 2:1. Toksisitas MK kemudian diuji menggunakan A. salina sebagai model organisme dengan konsentrasi antara 10 hingga 2000 μg / ml dalam media air laut buatan. Tingkat kematian dilaporkan dalam persentase A. salina jumlah larva yang mati terhadap total larva yang diuji. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan analisis probit. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa komponen M. oleifera dapat dideteksi pada MK berdasarkan nilai Rf yang diperoleh dalam analisis HPTLC. Selanjutnya, berdasarkan nilai LC50 dalam penelitian ini, MK dianggap sebagai bahan dengan toksisitas yang rendah. Namun, penelusuran lebih lanjut pada komponen fitokimia yang bertanggung jawab pada toksisitas ini perlu dilakukan untuk melihat korelasinya dengan toksisitas MK
CITATION STYLE
Aliyah, A., Hadju, V., Dasir, M., & Raihan, M. (2021). Evaluasi toksisitas Madu hasil produksi lebah yang diberi pakan tambahan ekstrak air Moringa oleifera terhadap larva Artemia salina. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 7(1), 112–122. https://doi.org/10.35311/jmpi.v7i1.79
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.