ABSTRAK Daerah Bangka Belitung termasuk dalam sabuk timah yang merupakan intrusi pluton granit. Selain merupakan pembawa logam timah, diketahui bahwa pada batuan granit juga merupakan batuan beku pembawa mineral-mineral Rare Earth Elements (REE) seperti monasit, dan xenotim. REE memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan peran penting dalam perkembangan teknologi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan kadar, mineralogi dan ukuran butir Mineral Ikutan Timah (MIT) pada endapan primer, sekunder, dan tailing di Bangka Selatan dan Belitung. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (grab sampling) untuk sampel endapan aluvial, koluvial, tailing, serta konsentrat dan chip sampling untuk sampel endapan primer berbentuk batuan. Sampel dikeringkan menggunakan oven, kemudian direduksi menggunakan splitter hingga memperoleh volume sampel yang sesuai. Pengayakan sampel dilakukan menggunakan 5 (lima) fraksi yaitu #+48, #+65, #+100, #+150, dan #-150 untuk memperoleh keseragaman butir sampel. Metoda analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa radioaktif menggunakan scintillometer, mineral butir menggunakan metode grain counting, analisa mineragrafi dengan sayatan poles, serta analisa X-Ray Diffraction (XRD) berupa sampel bubuk. Kata kunci : Mineral Ikutan Timah, Rare Earth Elements, Grain Counting, Monasit, Xenotim. ABSTRACT The Bangka Belitung area is included in a tin belt which is an intrusion of granite pluton. Besides being a tin metal carrier, it is known that in granite rocks is also igneous rock carrying minerals Rare Earth Elements (REE) such as monasite, and xenotime. REE has high economic value and an important role in the development of new technologies. This study aims to determine the radioactive value, abundance of levels, mineralogy and size of associated tin minerals in primary, secondary and tailings deposits in South Bangka and Belitung. Sampling was carried out by grab sampling for alluvial, colluvial, tailing sediment samples, as well as concentrates and sampling chips for rock sediments. Sampling method by Random Sampling. The samples were dried using an oven, then reduced using a splitter to obtain the appropriate sample volume. Sifting the sample was carried out using 5 fractions namely #+48, #+65, #+100, #+150, and #-150 to obtain uniformity of sample items. Radioactive analysis using scintillometers, grain minerals using the grain counting method, mineragraphy analysis with polish incisions, and X-Ray Diffraction (XRD) analysis in the form of powder samples. Kata kunci : Mineral Ikutan Timah, Rare Earth Elements, Grain Counting, Monasit, Xenotim.
CITATION STYLE
Syafrizal, S., Amerthozi, A. F. D., Azward, I., Indriati, T., Nabilla, A. O., Suharjo, E. G. W., & Hede, A. N. H. (2020). KARAKTERISASI MINERAL IKUTAN TIMAH PADA ENDAPAN PRIMER, SEKUNDER, DAN TAILING DI BANGKA SELATAN DAN BELITUNG. Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI, 1(1), 807–816. https://doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.122
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.