Zahra merupakan seorang remaja berusia 12 tahun yang memiliki bahasa pertama bahasa Indonesia. Kemudian masuk ke dalam lingkungan baru yang di dalamnya menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi. Penelitian ini memanfaatkan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan proses pemerolehan bahasa kedua serta bentuk-bentuk pemerolehan bahasa kedua dari Zahra. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pemerolehan bahasa kedua dari Zahra banyak dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar rumah dan sekitar sekolah. Lingkungan keluarga sendiri tidak turut mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua. Berdasarkan 17 data yang telah dikumpulkan dapat terlihat bahwa Zahra mampu memahami komunikasi dari lawan tuturnya yang menggunakan bahasa Sunda. Sementara Zahra sendiri, beberapa kali melakukan tuturan menggunakan bahasa Sunda secara utuh, dan beberapa kali menggunakan campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda. Namun pengunaan campur kode ini merupakan hal yang wajar sebab jika dilihat dari rentang waktunya, Zahra belum cukup lama tinggal di lingkungan barunya.
CITATION STYLE
Chairinisa, R. (2023). Pemerolehan Bahasa Kedua pada Remaja Usia 12 Tahun di Ciamis, Jawa Barat. Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 7(1), 64. https://doi.org/10.31002/transformatika.v7i1.5121
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.