Tingginya persentase lansia di Indonesia menjadi tantangan baru dalam peningkatan kesejahteraan penduduk di era datangnya penuaan penduduk. Lansia yang aktif, sehat, dan produktif di pasar tenaga kerja dapat memberikan keuntungan dalam memetik bonus demografi kedua bagi Indonesia. Faktor yang memengaruhi lansia untuk bekerja dan profil pekerjaan lansia menjadi isu yang strategis untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari keahlian dan kondisi keluarga terhadap capaian pekerjaan penduduk lansia Indonesia dengan menggunakan data Sakernas Agustus 2020. Keahlian diukur melalui latar belakang pendidikan dan pengalaman mengikuti pelatihan sedangkan kondisi keluarga diukur dari proporsi kebekerjaan dalam rumah tangga. Pemodelan menggunakan regresi logistik multinomial menunjukkan bahwa penduduk lansia yang memiliki pendidikan tinggi dan pengalaman mengikuti pelatihan mampu meningkatkan peluang penduduk lansia untuk bekerja meski belum menjamin penduduk lansia mendapat pekerjaan yang layak, yaitu pekerjaan formal. Rasio kebekerjaan yang tinggi dalam rumah tangga juga mendorong lansia untuk tetap bekerja. Dukungan dari pemerintah melalui program khusus yang mendorong partisipasi kerja lansia sehingga menjadi lebih produktif diperlukan seperti program belajar sepanjang hayat (long life learning).
CITATION STYLE
Kumala, A. Z., & Weni Lidya Sukma. (2023). KEAHLIAN ATAU KONDISI KELUARGA, MANAKAH YANG LEBIH BERPENGARUH PADA CAPAIAN PEKERJAAN LANSIA? Jurnal Keluarga Berencana, 8(1), 35–47. https://doi.org/10.37306/kkb.v8i1.135
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.