Kualitas hidup lansia adalah kondisi fungsional lansia yang meliputi kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan kondisi lingkungan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan dengan metode wawancara, didapatkan hasil bahwa dari 10 lansia diperoleh lansia yang tidak bekerja sebanyak enam (60%) orang. Dari jumlah tersebut, diketahui lansia tidak mendapatkan dukungan keluarga yang cukup baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lanjut usia di Desa Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dan rancangan cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 35 lansia. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rank spearman untuk menguji hipotesis dalam populasi yang dilakukan pada dua variabel berskala ordinal. Hasil menunjukkan bahwa dari total 35 responden didapatkan kualitas hidup lansia dengan kategori buruk sebanyak 16 responden (45,7%), kategori sedang sebanyak lima responden (14,3%) dan kategori baik sebanyak 14 responden (40%). Dari hasil analisis dengan menggunakan metode rank spearman dapat diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,855 dan nilai p value < 0,05. Penelitian ini menyarankan bagi keluarga agar lebih memperhatikan lansia sehingga lansia bisa memiliki kualitas hidup baik karena hasil penelitian ini menunjukkan kualitas hidup lansia buruk yang paling banyak dibandingkan dengan kualitas hidup lansia sedang dan baik.
CITATION STYLE
Artini, N. M., Sherlyna Prihandhani, I., & Martini, N. M. D. A. (2017). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Desa Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan. Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing, 1(2). https://doi.org/10.36474/caring.v1i2.10
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.