Cabai rawit (Capsicum fritescens L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak mendapatkan perhatian karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena hampir semua jenis masakan menggunakan cabai rawit untuk menambah rasa pedas pada masakan, selain itu dapat digunakan sebagai obat-obatan dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis biaya, penerimaan, pendapatan, efisiensi usahatani, saluran dan efisiensi pemasaran serta masalah yang dihadapi oleh petani cabai rawit di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa yaitu Desa Penedagandor dan Desa Korleko. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada petani dan ditambah dengan data pendukung lain yang dapat menunjang dari studi literatur dan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya dan pendapatan usahatani cabai rawit di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur adalah sebesar Rp. 8.494.778/LLG atau Rp. 36.668.108/Ha dengan penerimaan sebesar Rp 48.464.917/LLG atau Rp 209.201.079/Ha dan pendapatan sebesar Rp 39.970.139/LLG atau Rp 172.532.971/Ha. R/C ratio usahatani cabai rawit di Kecamatan Labuhan Haji adalah sebesar 5,70 yang berarti bahwa usahatani cabai rawit layak untuk diusahakan karena memiliki nilai R/C ratio ≥ 1. Pemasaran cabai rawit sudah efisien karena share petani lebih dari 60% yaitu 66% dan 73% dengan margin Rp 11.607/kg dan Rp 8.654/kg dan distribusi keuntungan 0,78 dan 0,89. Masalah usahatani yang dihadapi oleh petani cabai rawit di Kecamatan Labuhan Haji yaitu fluktuasi harga, keterbatasan saprodi, hama dan penyakit.
CITATION STYLE
Sari, R. N. (2020). Analisis Ekonomi dan Pemasaran Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. AGROTEKSOS: Agronomi Teknologi Dan Sosial Ekonomi Pertanian, 29(3), 119. https://doi.org/10.29303/agroteksos.v29i3.239
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.