Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang mengungkapkan peran dan fungsi keberadaan Anrong Bunting dalam pesta perkawinan adat orang Makassar. Informasi yang disajikan menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Data diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Anrong Bunting pada pesta perkawinan orang Makassar di Kabupaten Gowa sarat dengan nilai-nilai estetika dan mantra. Nilai estetika berupa nilai simbolik yang mengandung makna sosial, makna budaya, makna keindahan dan makna religius. Sementara itu, mantra yang mengandung doa yang diyakini memiliki pengaruh kekuatan gaib, seperti nilai perintah, nilai otonom (hak utuh oleh Anrong Bunting), nilai komunikatif, dan nilai religius. Anrong bunting tidak mengubah struktu yang terkandung di dalam upacara ritual pesta perkawinan adat orang Makassar, meskipun telah mengalami perubahan dan pergeseran.
CITATION STYLE
Saleh, N. A. (2016). ANRONG BUNTING: NILAI ESTETIKA DAN MANTRA PADA PESTA PERKAWINAN ADAT ORANG MAKASSAR. Walasuji : Jurnal Sejarah Dan Budaya, 7(2), 333–342. https://doi.org/10.36869/wjsb.v7i2.135
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.