Pandemi COVID-19 saat ini sedang melanda dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penularan COVID-19. Salah satunya yaitu memberikan himbauan belajar di rumah bagi para siswa dan mahasiswa (SFH). Proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Kondisi ini akan mengubah metode pembelajaran tatap muka dengan metode pembelajaran daring atau E-Learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi metode pembelajaran daring akibat COVID-19 dari perspektif pelajar SMP, SMA dan mahasiswa di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan menggunakan survey design. Teknik pengumpulan sampel yaitu snowball sampling dengan cara menyebarluaskan kuesioner melalui google form. Dalam penelitian ini terdapat 412 responden yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri dari 85 pelajar SMP, 159 pelajar SMA dan 168 mahasiswa. Terdiri dari laki-laki sebanyak 127 orang dan perempuan sebanyak 185 orang, dengan rentang usia 11 hingga lebih dari 25 tahun. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif.� Hasil temuan menunjukkan bahwa 44,26% pelajar (SMP dan SMA) menyatakan ketidaknyamanan belajar secara daring. Dimana sumber ketidaknyamanan disebabkan karena beban tugas lebih banyak, karena kurang paham, dan tidak efektif. Pada jenjang perguruan tinggi (PT) ketidaknyamanan dirasakan 53,13% mahasiswa. Rasa ketidaknyamanan ini dikarenakan karena tidak efektif dan kendala jaringan internet. Persamaan antara pelajar dan mahasiswa selama mengikuti pembelajaran daring, sekolah menjadi lebih santai. Berdasarkan data-data sederhana ini bisa menjadi masukan di dalam mengemas model dan system pembelajaran agar tetap sesuai dengan target pendidikan.
CITATION STYLE
Setiawan, A. P., Masruri, L., Trastianingrum, S. A. P., & Purwandari, E. (2021). METODE PEMBELAJARAN DARING AKIBAT COVID-19: PERSPEKTIF PELAJAR DAN MAHASISWA. Proyeksi, 16(1), 83. https://doi.org/10.30659/jp.16.1.83-91
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.