Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit kronis papuloskuamosa yang sering terjadi pada kulit kepala, daerah folikel sebasea di wajah dan dada.Gambaran klinis yang tampak dari luar menimbulkan gangguan pada fisik, psikis, kehidupan sosial dan aktivitas sehari-hari pasien. Penyakit kulit ini mengharuskan pasien menanggung beban selama bertahun-tahun bahkan seumur hidupnya sehingga diduga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan frekuensi kekambuhan dermatitis seboroik dengan kualitas hidup pasien. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder melalui rekam medik pasien RSUP Dr. M. Djamil Padang dan menggunakan instrumen Dermatology Life Quality Index kepada 31 pasien yang menjadi sampel penelitian untuk penilaian kualitas hidup. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Kruskal-Wallis Test (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan 38,7% pasien mengalami frekuensi kekambuhan dermatitis seboroik yang dikategorikan sering. Hampir setengah dari responden (41,9%) merasakan dermatitis seboroik memberikan sedikit pengaruh terhadap kualitas hidupnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi kekambuhan dermatitis seboroik dengan kualitas hidup pada pasien di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang (p = 0,031).
CITATION STYLE
Lausarina, R., Yenny, S. W., & Asri, E. (2019). Hubungan Frekuensi Kekambuhan Dermatitis Seboroik dengan Kualitas Hidup pada Pasien di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), 50. https://doi.org/10.25077/jka.v8i1.970
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.