Permasalahan utama dari solar cell adalah perbedaan jenis solar cell yang mengakibatkan perbedaan kinerja pada solar cell tersebut. Besarnya daya keluaran yang dihasilkan relatif tidak konstan karena dipengaruhi oleh besarnya intensitas matahari serta suhu lingkungan di sekitarnya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka penelitian ini dirancang untuk melakukan perbandingan panel surya monocrystalline jenis vertikal dan jenis fleksibel.Dari hasil pengujian dan analisa dengan simulasi pencahayaan matahari langsung menggunakan sistem pendingin panel surya fleksibel menghasilkan efisiensi lebih baik dibanding panel surya vertikal, yaitu 20.40%, sedangkan panel surya vertikal menggunakan heatsink, yaitu 16.75%. Dari hasil pengujian dan analisa dengan simulasi pencahayaan lampu menggunakan sistem pendingin heatsink panel surya vertikal menghasilkan efisiensi lebih baik dibandingkan dengan panel surya vertikal, yaitu 17.39%, sedangkan panel surya fleksibel menggunakan heatsink sebesar 15.30%. Dari hasil pengujian dan Analisa dengan simulasi pencahayaan matahari langsung dengan system tanpa pendingin heatsink telah didapatkan hasil Analisa atau percobaan bahwa panel surya fleksibel menghasilkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan panel surya vertikal, yaitu 19.39%, sedangkan panel surya vertikal mempunyai efisiensi 18.55%. dari hasil percobaan dan Analisa dengan simulasi pencahayaan lampu tanpa menggunakan system pendingin heatsink dari hasil percobaan dan Analisa telah didapatkan bahwa panel surya vertikal menghasilkan efisiensi yang lebih baik dari pada panel surya fleksibel, yaitu 18.50%, sedangkan panel surya fleksibel menghasilkan efisiensi sebesar 17.37%.
CITATION STYLE
Almanda, D., & Bhaskara, D. (2018). Studi Pemilihan Sistem Pendingin pada Panel Surya Menggunakan Water Cooler, Air Mineral dan Air Laut. RESISTOR (ElektRonika KEndali TelekomunikaSI Tenaga LiSTrik KOmputeR), 1(2), 43. https://doi.org/10.24853/resistor.1.2.43-52
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.