Depo-medroxyprogesterone Acetate (DMPA) merupakan metode kontrasepsi hormonal yang diberikan secara Injeksi. Obat ini mengandung progesterone dan memiliki angka kegagalan < 1 % pertahun. Data di Indonesia pada tahun 2013 terdapat pengguna kontrasepsi suntik 48,74% dari seluruh akseptor KB, Data di Sumatera Barat diperoleh pengguna kontrasepsi suntik sebesar 52,45% dari seluruh akseptor KB. Obat ini dapat menimbulkan keluhan berupa gangguan haid, perubahan berat badan, keputihan, perasaan lesu, tertundanya kesuburan, mual dan muntah, pusing atau sakit kepala, dan cloasma. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi efek samping kontrasepsi depo medroksi progesterone acetat injeksi pada subjek penelitian. Penelitian cross-sectional ini mengikutsertakan 96 subjek yang direkrut menggunakan metode consecutive sampling pada partisipan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi . Penelitian ini melaporkan adanya keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi DMPA yaitu amenorrhea sebesar 53,1%, mengalami perdarahan bercak (spotting) sebesar 26%, peningkatan berat badan sebesar 50%, 17,7% subjek mengalami penurunan berat badan, sakit kepala sebesar 9,4% dan mual muntah sebesar 7,3%. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keluhanefek samping DMPA berupa amenorrhea,spotting, gangguan berat badan, sakit kepala, mual dan muntah.
CITATION STYLE
Fadhilah, D. A., Rinaldy, A., Sjaaf, F., & Hasni, D. (2020). Prevalensi Efek Samping Kontrasepsi Depo Medroksi Progesteron Asetat Injeksi pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Suliki Sumatera Barat. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 16(2), 103. https://doi.org/10.24853/jkk.16.2.103-110
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.