Tradisi Messawe To Tamma’ di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar (Studi Budaya Islam)

  • Zulkiram A
  • M. Sewang A
  • G W
N/ACitations
Citations of this article
15Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Tradisi Messawe to Tamma’ di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar (Studi Budaya Islam). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan dan menganalisis sejarah tradisi Messawe to Tamma di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar, 2) mendeskripsikan dan menganalisis prosesi tradisi Messawe to Tamma di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar, 3) mendeskripsikan dan menganalisis relasi Islam dengan tradisi lokal dalam tradisi Messawe to Tamma di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui field research (penelitian lapangan) yaitu meneliti peristiwa-peristiwa yang ada di lapangan sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, antropologi, dan agama. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu melalui tahapan observasi, wawancara dan dokumentasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, tradisi messawe to tamma’ bermula pada masa raja ke IV Balanipa yaitu Tandi Bella I Kakanna Pattang yang diberi gelar Daeta Tommuwane. Kedua, Pada tradisi messawe to tamma’ terdapat tiga tahap dalam kegiatan ini yaitu pra pelaksanaan, dimana masyarakat membentuk kepanitiaan. kemudian pelaksanaan messawe to tamma. Pelaksanaan acara diawali di masjid seperti massikir dan marratas baca pada pagi harinya, kemudian pasca pelaksanaan. Setelah selesai acara messawe to tamma, maka masyarakat Mandar yang melaksanakan maupun menyaksikan acara messawe to tamma kembali kerumah masing-masing dan memberikan sebuah jamuan kepada tamu yang datang.  Ketiga, dalam acara messawe to tamma terdapat pengamalan nilai-nilai sosial yang dimana sebelum pelaksanaanya masyarakat Desa Pambusuang bersama pengurus dan imam mesjid melakukan suatu kesepakatan atau bermusyawarah, untuk membuat atau membentuk suatu kepanitiaan. Pada aspek kultur Sebagaimana dalam tradisi adat Mandar dalam melakukan prosesi messawe to tamma seorang anak laki-laki memakai pakaian busana orang Arab, dengan jubah panjang dan memakai tutup kepala sama halnya dengan Nabi Muhammad Saw,.Pada kegiatan messawe to tamma’ juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Implikasi penelitian ini adalah Bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi messawe to tamma’ diharapkan dapat melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai Islam yang terdapat dalam tradisi messawe to tamma’, sehingga tradisi ini tetap eksis untuk dijadikan sebagai sarana dakwah dan memotivasi generasi muda untuk menamatkan al-quran

Cite

CITATION STYLE

APA

Zulkiram, A., M. Sewang, A., & G, W. (2023). Tradisi Messawe To Tamma’ di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar (Studi Budaya Islam). El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education, 2(2), 120–139. https://doi.org/10.61169/el-fata.v2i2.65

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free