Daun sirih hijau (Piper betle L) sudah lama digunakan oleh warga Indonesia selaku obat tradisional. Ekstrak daun sirih hijau memiliki energi antibakteri yang terdiri dari fenol serta senyawa turunannya yang membatasi bermacam berbagai perkembangan Bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efektifitas Antibakteri ekstrak Daun sirih hijau (Piper betle L) Terhadap Staphylococcus aureus. Dan mengetahui efektifitas dari beberapa konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% dalam meghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. untuk uji zona hambat pada pertumbuhan Staphyloccocus aures dengn menggunakan metode sumuran di atas permukaan medium MHA (Mueller Hinton Agar). Berdasarkan kategori zona hambat yang paling kuat pada konsentrasi 80% artinya nilai zona hambatnya sensitif dengan diameter zona bening yaitu 23,3 mm. dan pada kontrol positif dengan menggunakan antibiotik Levofloxacin terdapat zona bening disekitar sumuran dan diameter nilai rata-rata 26,3 mmm yang dikategorikan berdasarkan nilai zona hambatnya sensitif. Dan konsentrasi yang paling rendah pada 20% dengan diameter nilai rata-rata 17,6 mm yang dikategorikan berdasarkan nilai zona hambatnya intermediet.
CITATION STYLE
Nur Laela Alydrus, & Nurul Khofifahl. (2022). Efektifitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L) Terhadap Staphylococcus Aureus. INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL, 1(1), 56–61. https://doi.org/10.56314/inhealth.v1i1.23
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.